Pages

Friday 23 August 2013

The Ring of Solomon



Author : Jonathan Stroud
Price : Rp. 70.000,-
Penerbit : GPU
Tebal : 528 hal








Gara-gara cincin legendaris Solomon, Bartimaeus, sang jin luar biasa, terjebak sebagai budak di Jerusalem, di bawah kekuasaan sang Raja.
Namun, dengan datangnya Asmira, gadis pembunuh yang ternyata punya banyak rencana, keadaan mulai... menarik. Maka Bartimaeus pun berada di posisi paling berbahaya selama kariernya yang panjang. Ia harus mengerahkan semua kekuatan sihir agar bisa lolos dari situasi ini.


So, buku ini merupakan prekuel dari The Bartimaeus Trilogy. Buat gw yang membaca dan menyukai ketiga buku Bartimaeus, maka ketika gw lihat bakalan terbit prekuelnya, gw langsung jingkrak-jingkrak.
Well, sebenarnya Ring of Solomon ga sebagus Bartimaeus Trilogy, tapi ya bolehlah. Bagi pembaca yang terbiasa membaca Bartimaeus Trilogy, ada sedikit perbedaan translasi pada buku ini dari buku sebelumnya, ya memang jadinya agak aneh. Tapi it's okey then.
Jadi dalam buku ini kita bertemu lagi dengan Bartimaeus (gw singkat Bart aja ya). Pada awal cerita, Bart melayani seorang majikan bernama Ezekiel, oleh Ezekiel Bart diperintah untuk mencuri harta peninggalan berharga dari reruntuhan kota Eridu untuk disembahkan kepada Solomon. Singkatnya, Bart berhasil mengambil sang Ular Suci dan menyerahkannya kepada Ezekiel. Karena terlalu kagum dengan si ular suci, Ezekiel tanpa sengaja melakukan kesalahan dan memberi kesempatan pada Bart untuk membunuhnya. Yahh... intinya gitu pokoknya.
Nah, Solomon ini ceritanya adalah raja di Jerussalem, ia memiliki cincin yang hebat, yang dengan menyentuhnya dapat mengeluarkan ribuan spirit dan dengan memutarnya dapat mengeluarkan spirit yang amat kuat dan ditakuti. Dia sendiri tidak mau bersusah payah menggunakan cincinnya, melainkan memilih mempekerjakan penyihir-penyihir tinggi kelas dunia (termasuk Ezekiel) untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Solomon tidak terima (hoho) ketika mengetahui salah satu penyihirnya dibunuh, jadi dia memerintahkan Khaba (penyihirnya yang lain) untuk memanggil Bart dan menghukumnya.
Jadi mulailah masa perbudakan Bart oleh penyihir Khaba yang kejam, mulai dari mencari telur burung Roc, menghitung butiran barley, membersihkan saluran air, dan mengambil artichoke. Dan tugasnya yang lain, bersama jin-jin lainnya (termasuk Faquarl), adalah membangun kuil suci untuk raja tanpa menggunakan sihir (yang membuat kemampuan sihir sebagai jin terbuang percuma). Tapi tentu saja karena ini Bart, maka tidak aneh kalo dia mengajak teman-temannya membangkang dan menggunakan sihir. 
Ketika Solomon mengetahui ini, ia menghukum Khaba dan jin-jin budaknya untuk memburu perampok di padang pasir yang membahayakan perdagangan Jerussalem.
Pada saat menyelidiki perampok inilah Bart bertemu dengan Asmira....
*Sedikit tentang latar belakang Asmira. Ia adalah kapten pengawal Ratu Sheba, yaitu Ratu Balqis. Ratu Balqis berencana membunuh Solomon karena tidak tahan lagi dengan permintaan dari Solomon agar sang ratu mau menikah dengannya, yang akhirnya diiringi dengan ancaman dan penghancuran suatu menara di Sheba. Maka sang ratu menyuruh Asmira untuk menjalankan rencananya.*
Lanjut pada cerita, Asmira kemudian dibawa oleh Khaba menuju istana Solomon karena Khaba tergila-gila padanya. Tidak hanya itu, Khaba mengurung Bart di sebuah botol kristal untuk diberikan pada Solomon sebagai hadiah. Asmira kemudian mencuri botol tersebut, memecahkannya, dan menjadikan Bartimaeus budaknya.
Asmira memerintahkan Bart untuk membantunya melakukan pembunuhan terhadap Solomon. Tentu saja ini masalah besar, karena kediaman Solomon dijaga ketat. Tapi Bart tentu berhasil melakukannya dan bahkan akhirnya berhasil memasuki kamar raja. Namun ada komplikasi yang tidak diperhitungkan oleh Asmira dan Bartimaeus....
Komplikasi yang berakhir pada jatuhnya cincin sakti sang raja ke tangan orang yang salah, dimulainya penghancuran Jerussalem, dan pengejaran yang menegangkan, yang tentu saja patut dibaca oleh penggemar Bartimaeus.
So, jika tidak mau ketinggalan dan penasaran dengan akhirnya, buruan baca buku ini, ada juga gurauan kocak Bartimaeus yang menyegarkan pembacanya. Happy reading, everyone! 

No comments:

Post a Comment